• Logo Restsindo

    Bentuk dan warna dari logo restsindo, logo tersebut adalah hak milik kami.

  • Rohani

    Hasil olah rasa dan pergumulan kami tentang hidup dan kehidupan

  • Bisnis

    Analisa Pasar Uang dalam Forex, analisa teknikal dan analisa fundamental.

  • Kritikan

    Kritikan memang pedas, tapi jangan lupa kita perlu kritik yang membangun. Kritik yang disampaikan pada waktu dan tempat yang tepat lebih bermanfaat.

BAGAIMANA MEMILIH BAKAL BONSAI


Bagaimana cara dan bagaimana memilih bakal bonsai yang berkualitas ? Terkadang jika kita memang hobby tanpa sengaja kita menemukan bakal bonsai dengan mudah. Tetapi tetap saja sebelum memilih dan mementukan bakal bonsai kita harus mempunyai gambaran bentuk secara utuh dari bonsai yang akan kita buat. Sebelum memilih dan menentukan bakal bonsai maka setidaknya kita sudah menentukan arah dan bentuk dari bonsai yang akan kita buat. Jika kita sudah mempunyai gambaran bentuk bonsai yang akan kita buat maka menentukan dan memilih bakal bonsai akan lebih mudah. Tetapi tentu saja anda harus mempersiapkan rencana a, b, c dan d mengingat di alam kita jarang mendapatkan bakal bonsai yang sesuai dengan selera kita. Dengan membuat rencana a, b, c, d dan seterusnya maka akan memberikan peluang lebih banyak untuk menentukan dan memilih bakal bonsai. Dengan perencanaan yang matang maka waktu dan tenaga kita untuk berburu bakal bonsai akan lebih banyak memberikan peluang. Alternatif lainnya adalah dengan melakukan perbanyakan tanaman untuk mendapatkan bakal bonsai yang sesuai dengan selera kita. Itu jika upaya kita berburu di alam liar maupun lewat orang orang yang berprofesi sebagai pemburu bakal bonsai sudah tidak membuahkan hasil. Sebenarnya banyak orang yang berprofesi sebagai pemburu bakal bonsai yang bisa kita manfaatkan, sehingga kita tidak perlu repot repot memotong dan menggali bakal bonsai. Berikut ini adalah cara mendapatkan bakal bonsai ::

  1. Persemaian dari biji tumbuhan seperti  sawo, jeruk lingkit dewa daru, nam nam, dll, persemaian dengan biji butuh kesabaran dan butuh waktu yang lama bahkan bertahun-tahun. Perbanyakan dari biji memiliki keununggulan adalah dari gaya atau style yang kita rencanakan dari kecil.
  2. Cangkok, stek, okulasi ; memperbanyak dengan cara mencangkok, stek, okulasi. Perbanyak dengan cara dapat dilakukan terhadap semua pohon atau tanaman yang memenuhi syarat bonsai.
  3. Anakan dari akar ; mengambil anakan dari akar ini sangat mudah dilakukan, anakan akan tumbuh disekitar tanaman induknya, tumbuh dari akarnya (Ranting putri, tanaman sisir)
  4. Dari alam ; kebanyakan jenis ficus dapat ditemukan menempel dipohon lain (diats pohon kelapa, kelapa sawit, pohon yang sebagian mati) menempel diatas bangunan tua, tumbuh dipinggiran sungai (Sepang), batu-batu karang, Keunggulan bakalan dari alam ini adalah bentuknya yg sudah terbentuk oleh alam (karena tiupan angin, kerdil karena kurang makanan)

Jika pilihan anda jatuh pada pencarian dialam baik mencari sendiri atau dengan bantuan tenaga dari pemburu bakal bonsai maka berikut ini adalah sedikit tips dari kami :

  • Pilih bentuk dan ukuran bakal bonsai yang tidak terlalu besar
  • Perhatikan posisi akar akar dari bakal bonsai; usahakan mencari akar yang simetris. Tetapi tentu saja harus disesuaikan dengan model dan bentuk bonsai yang kita inginkan.
  • Carilah sudut pandang bakal bonsai yang akan menjadi depan atau belakang dari bakal bonsai, jika sudah ditemukan maka dapat anda gunakan.
  • Pilih bakal bonsai yang memiliki umur panjang.
  • Perhatikan apakah jenis tumbuhan ( bakal bonsai ) masih hidup atau sudah kering. Terkadang indikator tumbuhnya daun dan tangkai baru tidak menjamin bakal bonsai akan hidup, kerena sering bakal tumbuh ranting muda karena memanfaatkan energi dan nutrisi di batang.
  • Pastikan jenis tumbuhan dari bakal bonsai sehingga kita bisa tahu bentuk daun dan ketahanan tanaman. Jika kita tahu bahwa bentuk daun dari tumbuhan itu berdaun lebar yang tidak memungkinkan untuk di kecilkan maka lebih baik tidak memilih bakal dari tumbuhan tersebut.

 

http://bonsaiyusufclub.blogspot.com/2009/08/cara-mendapatkan-bakal-bonsai.html

Share:

cara Merawat Bonsai dengan Baik -

Pada kesempatan yang lalu PratiwiNewstelah menyampaikan ulasan seputar budidaya bonsai di mana pada artikel tersebut telah dijelaskan mengenai teknik budidaya bonsai sekaligus tahapan dalam penanamannya. Setelah bonsai selesai dibuat, tentu diperlukan perawatan khusus mengingat bonsai merupakan tanaman budidaya bernilai tinggi yang merupakan bentuk mini dari tanaman-tanaman dengan ukuran besar. Perawatan tanaman bonsai selain memerlukan teknik khusus juga membutuhkan kesabaran dan ketekunan agar didapat hasil maksimal dan tentu nilai jualnya pun akan bertambah. Keahlian dalam membuat serta merawat bonsai dapat Anda kembangkan menjadi sebuah peluang bisnis budidaya bonsaiyang masih diminati oleh masyarakat Indonesia dan luar negeri, karena tidak semua orang memiliki keahliannya.

Untuk memulai budidaya bonsai individu maupun yang akan dikomersilakan nantinya memang tidak mudah. Ada baiknya Anda mengunjungi tempat budidaya bonsai terdekat untuk benar-benar mengetahui teknik perawatan bonsai dengan benar. Jika Anda merupakan orang yang gemar merawat tanaman, cara merawat bonsai seperti yang telah disampaikan di atas akan menjadi sebuah kegiatan yang mengasyikkan di samping banyak keuntungan lainnya. Sekian dulu yang dapat kami bagi untuk Anda sobat pembaca, semoga bermanfaat.

Tips menanam dan merawat tanaman bonsai 
Tanaman bonsai merupakan sebuah seni yang hidup karena membutuhkan waktu tenaga dan pikiran untuk membuat sebuah bonsai yang indah dan sempurna . berikut ini ada sedikit tips merawat dan menanam bonsai :

Tahap-tahap penanaman tanaman bonsai :
Mempersiapkan tempat penanaman atau pot ,pot yang digunakan harus mempunyai lubang pada bagian dasarnya sehingga air sisa penyiraman dapat merembes keluar ,agar tanah tidak terbawa air maka lubang tersebut sebaiknya di tutup dengan kawat kasa atau batu kerikil . setelah itu barulah pot diisi dengan tanah yang subur .

Memindahkan tanaman kedalam pot ,untuk memindahkan tanaman kedalam pot harus di lakukan dengan hati-hati dan cepat ,pertama siramlah tanah di sekitar tanaman dengan air agar ketika tanaman diangkat tanah tetap melekat pada akarnya ,kemudian ambillah jaga agar tanah tetap menempel pada akar tanaman stelah tanaman diambil buanglah sebagian tanah yang menempel pada akar tetapi jangan sampai merusak akar tanaman .potong dan buang akar tua yang telah mati lalu baru taruh tanaman kedalam pot atur hingga posisinya benar-benar sempurna .

Pemeliharaan bonsai ,setelah penanaman tanaman bonsai kedalam pot bonsai harus terlindung dari sinar matahari hujan dan angin ,kelembaban tanah dalam pot juga harus dijaga jangan sampai tanah dalam pot kering .pemberian sinar matahari dilakukan setelah kurang lebih dua minggu tanaman tersebut ditanam ,pada tahap pertama pemberian sinar matahari cukup 1-3 jam saja kemudian secara bertahap dapat diperpanjang . 

Pemangkasan ,merupakan cara unuk membentuk tanaman bonsai caranya dengan menggunting cabang-cabang yang kurang baik .pemangkasan dilakukan pada pangkal cabang untuk mencegah pengeringan pada bagian cabang yang tersisa .pemangkasan juga dilakukan untuk mengendelikan pertumbuhan cabang yang terlalu cepat .

Pengawatan ,cara ini dilakukan untuk merubah arah pertumbuhan batang atau cabang biasa dilakukan terhadap batang yang belum tua karena masih mudah di bentuk . pelaksanaannya mula-mula kawat diikatkan pada pangkal batang kemudian kawat dilingkarkan mengelilingi batang ke arah atas sehingga menyerupai spiral ,batang atau cabang dapat di bentuk sesuai kebutuhan .

Pemangkasan ,pertumbuhan daun yang terlalu lebat juga akan merusak komposisi dan keindahan tanaman bonsai maka harus dilakukan pemangkasan caranya dengan memetik beberapa daun yang tidak sesuai dengan komposisi yang diinginkan.

 

Tips Merawat Bonsai

Agar bonsai yang Anda miliki dapat tumbuh dengan baik, silahkan menyimak bebrapa poin penting perawatan bonsai berikut ini:

  1. Bersihkan bonsai dari sisa daun yang gugur secara rutin dengan menggunakan sikat kecil.
  2. Perhatikan pencahayaan dengan menempatkannya pada posisi yang sesuai dengan model yang diinginkan.
  3. Berikanlah pupuk cair agar bonsai lebih mudah menyerapnya. Untuk bonsai berusia di bawah enam bulan setelah penanaman, Anda tidak perlu terlalu sering memupuknya.
  4. Berikanlah kawat untuk membentuk model bonsai yang diinginkan setelah bonsai berusia enam bulan sejak penanaman.
  5. Lakukan penggantian pot bonsai setidaknya setahun sekali untuk memacu pertumbuhan akar baru.
  6. Siram bonsai secara rutin, jangan terlalu basah karena akan memicu tumbuhnya jamur.
  7. Gunakan alat khusus untuk memotong dahan bonsai, hindari untuk menggunakan gunting. Kerapian dalam perawatan ini akan menjadikan bonsai Anda semakin menawan.

 

MERAWAT BONSAI

A. PENYIRAMAN
Pada musim kemarau bonsai sebaiknya disiram setiap hari, pada pagi dan sore hari. Air untuk penyiraman harus air jernih, bersih, tidak berbau, dan bebas garam. Penyiraman dilakukan dengan dua cara. Pertama, menyiramkan air secara langsung kepada media tanam. Kedua, mencelupkan pot bersana media tanamnya kedalam air hingga air dapat meresap dan media tanam basah benar.

B. PEMUPUKAN
Harus dilakukan dengan dosis yang tepat. Frekuensi pemupukan yang disarankan adalah sebulan sekali dengan pupuk yang digunakan NPK dan urea. Pupuk daun juga bisa diberikan sebulan tiga kali.

C. PENYIANGAN DAN PEMANGKASAN
Penyiangan dilakukan setiap hari. Terutama jika terlihat adanya gulma (tanaman liar) di media tanam. Untuk menghindari gulma disarankan untuk memberi lumut di permukaan media tanam. Lumut berwarna hijau sekaligus berfungsi sebagai indicator kelembapan. Pemangkasan batang, cabang, ranting, dan daun bonsai dilakukan untuk membentuk bonsai sesuai dengan keinginan. Disesuaikan dengan kebutuhan atau sesuai dengan kondisi bonsai itu sendiri. Jika pertumbuhan bonsai jenis tanaman yang cepat, pemangkasan dilakukan sebulan sekali. Jika bonsai tanaman yang pertumbuhannya lambat, pemangkasan cukup dilakukan 2-3 bukan sekali

D. PEMBUKAAN KAWAT
Bisa dilakukan setelah kawat tampak tenggelam atau masuk ke dalam batang, cabang, atau ranting bonsai. Dilakukan dengan hati-hati mengikuti arah lilitannya dan harus diusahakan tidak sampai tidak menyebabkan luka.

 

E. REPOTTING
a. pengganti media tanam dan pemangkasan akar

Harus dilakukan jika akar telah tumbuh padat. Biasanya pada saat bonsai berumus enam bulan atau satu tahun sejak pembuatan.caranya, bonsai dilepaskan dari potnya, kemudian separuh dari media tanam yang menenpel pada perakaran dibuang dan separuhnya dibiarkan tetap menempel.

b. pengganti dan perubahan tata letak pot bonsai
Dilakukan pada saat penggantian media tanam. Sama dengan penggantian media tanam,jika bonsai sudah semakin membesar dan akarnya memenuhi pot. Idealnya dua kali penggantian media tanam.

F. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
Hama yang sering menyerang dan mengurangi keindahan tanaman bonsai adalah wereng cokelat dan ulat. Cara mengendalikan dengan cara menyemprotkan insektisida. Hewan pemeliharaan seperti anjing, kucing, atau ayam juga bisa jadi hama bagi tanaman bonsai, yakni menginjak atau mencakar bonsai hingga rusak.

Merawat pohon bonsai membutuhkan banyak kerja dan dedikasi. Bonsai perlu terus-menerus dipangkas dan dijaga.

Berikut adalah beberapa tips merawat pohon bonsai:

1. Bonsai biasanya ditanam dalam pot. Pot perlu diganti setidaknya setahun sekali.
Penggantian pot ditujukan untuk mendorong pertumbuhan akar baru. Pilih pot lebih besar untuk mengakomodasi pertumbuhan bonsai.Pot harus memiliki lubang yang memungkinkan kelebihan air untuk mengalir keluar dari pot, sehingga akar bonsai tidak terendam air.

2. Bonsai harus disiram secara rutin.
Jangan siram bonsai terlalu banyak karena hanya akan mengakibatkan tumbuh jamur atau akar busuk.Tapi di sisi lain, bonsai juga tidak boleh kekeringan. Salah satu metode untuk memeriksa tingkat kelembaban adalah dengan menusukkan tusuk gigi ke dalam tanah. Tekstur tanah tidak boleh terlalu basah maupun kering.

3. Bonsai memerlukan cahaya matahari!
Tapi hati-hati, karena terlalu banyak paparan sinar matahari malah dapat merusak bonsai.Itulah sebab, bonsai harus mendapatkan keseimbangan yang tepat antara penyiraman, paparan sinar matahari, dan pemangkasan sehingga bonsai tetap sehat.

4. Ingatlah bahwa ada banyak jenis pohon bonsai. Masing-masing bonsai perlu diperhatikan secara individual sesuai dengan jenis mereka.
Hal ini terutama berkaitan dengan jumlah sinar matahari yang diperlukan. Jadi, penting untuk mengetahui masing-masing jenis pohon bonsai untuk menemukan cara terbaik merawatnya.

5. Jangan memotong dahan bonsai dengan gunting!
Ada banyak alat yang tersedia yang khusus dirancang untuk memangkas bonsai. Setiap alat melayani tujuan yang berbeda, seperti membentuk pohon, memotong daun, atau membengkokkan dahan, dll.

Bertanam bonsai adalah sebuah bentuk seni. Begitu banyak perhatian, serta keahlian dibutuhkan agar bonsai tumbuh memukau. Inilah sebabnya mengapa bonsai begitu istimewa dan memiliki harga yang tingg

Memelihara bonsai merupakan salah satu hobi yang menarik untuk ditekuni. Sebab bonsai yang tampak cantik dan asri tidak membutuhkan banyak tempat. Tanaman bonsai sendiri merupakan bentuk seni yang berasal dari Cina pada abad ke-3. Bon pada bonsai berarti nampan, sementara sai adalah tumbuhan atau tanaman.Bonsai bisa dikembangbiakkan di nampan atau sebuah pot, di dalam maupun di luar rumah. Tanaman berbunga seperti delima, plum, dan aprikot pun bisa dijadikan bonsai. Simak tips untuk merawat tanaman bonsai seperti yang dilansir dari India Times (14/06) berikut ini.

  1. Bentuk bonsai bergantung pada bagaimana cara pemilik merawatnya. Anda sebaiknya sering membersihkan bonsai dengan sikat kecil. Selain itu, jangan meninggalkan sisa-sisa daun berguguran di atas tanah tanaman bonsai.
  2. Putuskan apakah Anda akan memelihara bonsai di dalam atau di luar rumah untuk mempertimbangkan jumlah pencahayaan, kelembapan, dan suhu untuk bonsai Anda.
  3. Jangan lupa memeriksa akar bonsai sebelum menaruhnya dalam sebuah nampan atau pot. Anda bisa memangkas akar bonsai yang tidak diperlukan.
  4. Anda tidak perlu terlalu tekun memberi pupuk pada bonsai pada enam bulan pertama setelah menanamnya. Beri pupuk pada bonsai dalam bentuk cair agar mudah diserap oleh akar.
  5. Setelah enam bulan, Anda bisa memberi kawat untuk membentuk pola tumbuh bonsai sesuai keinginan Anda.
  6. Sebelum memutuskan menanam bonsai, Anda pun sebaiknya mengetahui jenis bonsai yang akan Anda pelihara untuk lebih memahami proses perawatan tanaman kerdil tersebut.

 

 

Sumber :

http://pratiwinews.blogspot.com/2013/02/cara-merawat-bonsai.html 
http://bonsai-plant.awardspace.com/merawat.html
http://bumbata.co/557/bagaimana-cara-menanam-bonsai-5-tips-merawat-bonsai/
http://www.lebihhidup.com/2013/02/tips-menanam-dan-merawat-tanaman-bonsai.html

Share:

TEKNIK DAN METODE MEMBENTUK BONSAI

Bonsai adalah tanaman kerdil yang umumnya ditanam dalam pot dangkal. Secara keseluruhan sebuah bonsai merupakan miniatur dari pohon tua yang agung di alam bebas yang disempurnakan. Lebih dari itu sebuah bonsai melambangkan keharmonisan dari alam semesta yang unsur utamanya terdiri dari langit, bumi dan manusia. Hal ini tercermin dari bentuk bonsai yang selalu merupakan segitiga a simetris. Titik tertinggi melambangkan langit, titik terendah melambangkan bumi sedang yang tengah melambangkan manusia (Budi sulistyo & Limanto Subijanto: 1991).

Konsep pemahaman tentang arti seni Bonsai diatas pada prinsipnya mencerminkan sebuah hubungan yang indah antara Sang Khalik dengan hasil ciptaannya membuat seni Bonsai eksis sampai saat ini dan telah berlangsung sepanjang ratusan tahun. Itulah sebabnya, sebuah Master piece Bonsai dibuat dalam waktu yang cukup panjang dengan penanganan tingkat - ketelitian yang tinggi. Mengingat proses pembentukan yang sangat lama, maka bagi para pencinta Bonsai dapat mengisi kebutuhannya dalam membentuk dan menikmati Bonsai dengan cara lain yang intinya mengaplikasikan kaidah-kaidah pembentukan Bonsai pada tanaman lain yang bukan pohon untuk mendapatkan bentuk Bonsai yang diharapkan seperti gaya Tegak lurus ( Formal upright ), Tegak ( Informal upright ), Miring ( Slanting ), Setengah menggantung ( Semi cascade ), Menggantung ( cascade ), Tertiup angin ( Wind swept ) dan lain sebagainya.

 

Pembentukan Bonsai

Salah satu syarat bonsai yang baik adalah berbentuk indah dan alami. Indah artinya bonsai tersebut dapat memperlihatkan keharmonisan keseluruhan bagian tanaman dan keserasian dengan potnya. Alami artinya bentuk bonsai tersebut tidak menyimpang dari bentuk pohon aslinya di alam bebas. Secara umum bonsai berbentuk segi tiga asimetris.

Ada lima gaya dasar bonsai :

  1. Tegak lurus (chokkan)
  2. Tegak berliku (tachiki)
  3. Miring (shakan)
  4. Setengah menggantung (han kengai)
  5. Menggantung (kengai)

Selain lima gaya dasar, masih ada gaya lain yang merupakan perkembangan dari kelima gaya dasar tersebut antara lain :

  1. Sapu terbalik (hokizukuri)
  2. Tertiup angin (pukinagashi)
  3. Terpelintir (nejikan)
  4. Tumbuh di batu (ishizuki)
  5. Mencengkram batu
  6. Menonjolkan akar (neagari)
  7. Cabang merunduk (shidarezukuri)
  8. Bebas (bunjin)
  9. Tumbuh dari batang (ikadabuki)
  10. Akar terjalin (netsunagari)

Untuk menjadikan bonsai berbentuk indah dan alami perlu dilakukan pembentukan bonsai (training) yang meliputi :
- Pengaturan cabang, ranting dan anak ranting.
- Pengawatan.
- Perundukan dengan ikatan tali.
- Pemangkasan batang, cabang, ranting, daun atau tunas daun.
- Koreksi bonsai

Pengaturan Cabang
Untuk bonsai dengan gaya dasar tegak, tegak berliku dan miring, pengaturan cabang adalah sebagai berikut : Untuk bonsai dengan gaya dasar miring, cabang pertama arahnya berlawanan dengan kemiringan batang. Jarak antar cabang sebaiknya tidak merata, renggang pada bagian bawah dan makin keatas makin rapat.

Pengawatan
Pengawatan dilakukan untuk membantu pembentukan (membetulkan lekukan atau arah) batang, cabang atau ranting. Kawat yang dipakai adalah kawat tembaga atau aluminium karena tidak berkarat sehingga tidak meracuni tanaman. Besar kawat yang dipakai sekitar sepertiga dari besar batang, cabang atau ranting yang dililit. Kalau terpaksa bisa menggunakan 2 buah kawat sekalogus asal antar kawat tidak saling menindih. Sudut lilitan kawat kira-kira 45 derajat dengan jarak yang relatif sama.

Ikatan Tali
Untuk membengkokkan cabang ke arah bawah selain dengan kawat dapat juga dengan tarikan tali (tali rafia). ikatkan salah satu ujung tali ke cabang yang akan ditarik kebawah dan ujung tali satunya diikatkan ke pangkal batang, pangkal akar atau pot.

Pemotongan / Pemangkasan
Pemotongan dimaksudkan untuk memberi bentuk pada bonsai dengan membuang atau memendekkan batang, cabang atau ranting. Untuk pemotongan (pembuangan) cabang sebaiknya pada pangkal cabang tersebut dipotong datar (tidak menyisakan bekas cabang) atau agak melengkung ke dalam batang agar luka bekas potongan cepat tertutup kulit batang. Begitu juga dengan pemotongan ranting pada cabang. Pada pemendekan cabang atau ranting, pemotongan dilakukan miring dengan luka potongan menghadap ke atas agar luka potongan cepat kering dan menutup. Pembuangan tunas daun sebaiknya dilakukan secepat mungkin sebelum daun muda terbentuk agar tidak terlalu banyak energi yang terbuang akibat pemotongan tersebut. Tujuan pembuangan tunas atau daun muda adalah menghindari terbentuknya cabang atau ranting yang tidak diperlukan. Khusus pada pengurangan daun pada salah satu cabang atau ranting adalah untuk menyeimbangkan ukuran cabang terhadap batang atau ukuran ranting terhadap cabang. Biasanya makin banyak daun pada canang maka pertumbuhan membesar cabang tersebut lebih cepat dibandingkan dengan cabang yang daunnya sedikit, jadi perbanyaklah daun pada cabang/ranting yang akan diperbesar ukurannya dan sebaliknya kurangi daun pada cabang/ranting yang ukurannya melebihi standar. Ukuran yang baik bagi cabang adalah sepertiga dari ukuran batang dimana cabang tersebut berada.

Koreksi
Koreksi adalah penyempurnaan bentuk bonsai (atau bakalan bonsai) yang sudah terlanjur salah.
Beberapa kesalahan tersebut dapat dilihat pada gambar :

  1. Kepala terpotong. Peliharalah satu tunas yang tumbuh dekat kepala menghadap ke muka, setelah cukup kuat bengkokkan dengan kawat ke atas.
  2. Cabang lebih besar dari batang. Dibuang saja atau dikupas kulitnya dan dimatikan (jin) lalu dikecilkan ukurannya dan diawetkan dengan larutan kapur dan belerang.
  3. Cabang menyilang. Dibuang tau dilakukan pengawatan untuk merubah arah.
  4. Cabang tumbuh pada ketinggian yang sama. Buang salah satunya.
  5. Cabang tumbuh membentuk lingkaran. Buang dan tinggalkan salah satunya.
  6. Canag tumbuh ke arah depan. Dibuang atau dirubah arah dengan kawat. Kalua ukurannya sudah besar buang dan buat lubang/rongga pada batangnya (uro).
  7. Cabang tumbuh ke atas. Bengkokkan dengan pengawatan atau tali.
  8. Cabang menggantung ke bawah. Bengkokkan ke arah yang benar dengan pengawatan.
  9. Cabang saling berkaitan. Buang sebagian atau bengkokkan ke arah yang benar dengan pengawatan.


Pengerdilan Bonsai

UKURAN BONSAI
Syarat utama bonsai adalah kerdil, indah-alami dan nampak tua. Langkah pertama pembuatan bonsai adalah membuat tanaman tersebut menjadi kerdil. Kerdil artinya ukuran bonsai tersebut relatif jauh lebih kecil dibandingkan tanaman sejenis yang tumbuh di alam bebas, sampai sekitar seper sepuluhnya atau lebih kecil lagi. Berdasarkan ukurannya bonsai terbagi menjadi 5 kelompok yaitu :

  1. Mame bonsai (sangat kecil) 5-15 cm.
  2. Ko bonsai (kecil) 15-30 cm.
  3. Chiu bonsai (sedang) 30-60 cm.
  4. Dai bonsai (besar) 60-90 cm
  5. Bonsai raksasa (sangat besar) 90-150 cm.


PENGERDILAN
Pada dasrnya semua tanaman dapat dikerdilkan dengan tiga macam perlakuan yaitu cara genetik, cara kimia dan cara fisik. Perlakuan genetik adalah cara persilangan tanaman antar jenis atau varitas dan kemudian seleksi hasil persilangan tersebut. Lewat teknologi mutakhir sifat tanaman dapat dimanipulasi dengan memasukkan gen pembawa sifat kerdil ke dalam tanaman yang dikehendaki. Pengerdilan dengan perlakuan genetik ini memerlukan waktu yang lama dan cara memanipulasi gen dilakukan di dalam laboratorium dan sangat sulit.

Perlakuan kimia adalah dengan memasukkan bahan kimia penghambat pertumbuhan tanaman (retardan), misalnya disemprotkan Cultar 250 EC, akibatnya daun, bunga dan buah mengecil serta ruas antar daun memendek.

Perlakuan fisik adalah cara paling umum dalam pengerdilan bonsai saat ini, antara lain dengan memotong batang/pucuk tanaman (trimming), ditanam pada pot kecil, pemangkasan akar secara berkala, membuang tunas baru (bud nipping) secara terus menerus dan menempatkan bonsai pada tempat yang mendapat sinar matahari penuh.

PEMOTONGAN BATANG
Cara termudah memendekkan bonsai adalah dengan memotong batang/pucuknya, tetapi bekas pemotongan tersebut sebisanya disembunyikan, karena batang bonsai yang baik adalah yang besar pada pangkalnya dan sedikit demi sedikit mengecil sampai ke pucuknya, maka batang/pucuk bonsai yang dipotong harus digantikan dengan cabang terdekat potongan yang menghadap ke depan dan dibengkokkan ke atas dengan kawat. Apabila ukurannya masih terlalu tinggi, maka dapat dilakukan pemotongan lagi pada cabang yang menggantikan batang tadi sampai ukrannya sesuai dengan yang dikehendaki.
Apabila pada sekitar pemotngan batang tersebut di atas tidak terdapat cabang yang bisa menggantikan batang/pucuk, maka bisa dengan memilih salah satu tunas yang akan timbuh pada sekitar potongan tadi. Dipilihnya cabang atau tunas baru yang menghadap ke depan adalah agar bekas potongan terlindung oleh cabang atau tunas baru yang akan dibengkokkan ke atas.

POT KECIL
Dengan menggunakan pot yang kecil maka media tanamnya juga menjadi sedikit sehingga pertumbuhan akar bonsai terbatas dan terhambat pertumbuhannya. Dengan demikian bagian tanaman di atas tanah (batang, canag dan daunnya) akan menyesuaikan dengan akarnya.
Karena media tanam yang terbatas, maka persediaan makanan dalam media tanam juga sedikit, oleh karena itu bonsai harus diberi pupuk. Makanan yang terserap bonsai akan digunakan untuk memperbesar batang dan cabang serta akar karena pertumuhan memanjang dari akar terhambat, begitu juga pertumbuhan memanjang bagian tanaman di atas tanah.

PEMANGKASAN AKAR
Bonsai yang ditanam pada pot kecil, akarnya akan cepat memenuhi media tanam, sehingga perlu pemangkasan akar dan pergantian media tanam. Setipa pemangkasan akar sebaiknya dilakukan juga pemangkasan daun untuk menjaga keseimbangan tanaman bagian atas dan bawah tanah.
Akar memegang peranan penting dalam mempertahankan bentuk bonsai. Bila akar membentuk cabang atau ranting akar maka batang juga akan membentuk cabang dan rantingnya. Dengan demikian pemangkasan akar akan mendorong terbentuknya cabang, ranting dan anak ranting pada bagian tanaman di atas tanah. Makin banyak cabang, ranting dan anak ranting yang terbentuk, maka makin ukurannya, karena makanan yang tersedia terbagi untuk pertumbuhan cabang, ranting dan anak ranting tersebut.

MEMBUANG TUNAS BARU
Pada umumnya tanaman cenderung tumbuh meninggi dengan pertumbuhan tunas-tunas baru pada bagian pucuk tanaman, sehingga banyak energi yang terpusat ke arah tersebut. Apabila hal ini dibiarkan maka tanaman menjadi tinggi dan cabang bagian bawah akan kekurangan energi untuk pertumbuhannya, bahkan bisa mati dan digantikan cabang baru yang posisinya lebih tinggi dan tanaman menjadi tinggi dan besar. Oleh karena itu pada bonsai harus dilakukan pembuangan tunas (bud nipping) secara terus menerus, kecuali tunas yang diharapkan tumbuhnya untuk penyempurnaan bentuk bonsai. Dengan demikian diharapkan pembagian energi untuk pertumbuhannya dapat terbagi rata untuk semua bagian tanaman.

SINAR MATAHARI
Tanaman yang kekurangan sinar matahari akan mengalami pertumbhan memanjang dan tidak kokoh tumbuhnya (etiolasi). Sinar ultra violet dan biru dari sinar matahari berfungsi untuk menghambat pertumbuhan memanjang tersebut. Oleh karna itu bonsai harus ditempatkan pada tempat yang mendapat sinar matahari penuh.
Hal lain yang menjadi pertimbangan adalah suhu udara. Walaupun bonsai harus ditempatkan pada tempat yang mendapat sinar matahari penuh, apabila suhu udara setempat sangat tingi, bonsai akan cepat kekeringan. Bila hal ini terjadi tidak ada salahnya bila bonsai mendapat sedikit naungan terutama pada tengah hari, sebaiknya pagi hari tetap mendapat sinar matahari langsung.

MENGECILKAN DAUN
Mengerdilkan daun jauh lebih sulit dari pada mengerdilkan batangnya, oleh karanya sering dijumpai bonsai denga ukuran kerdi tetapi ukuran daunnya masih agak besar dibandingkan dengan ukuran pohonnya.
Salah satu cara mengecilkan daun bonsai adalah dengan menggunduli semua daunnya (total prunning), kemudian mengurangi pemberian air semaksimal mungkin asal tidak layu, maka daun baru yang tumbuh akan lebih kecil. Selama daun masih mengalami pertumbuhan (berwarna hijau muda) selama itu pula penyiraman dikurangi. Apabila daun sudah dewasa (berwarna hijau tua) dan tidak mengalami pertumbuhan lagi maka penyiraman dapat dilakukan normal kembali.
Tidak semua jenis tanaman bisa dikecilkan daunnya dengan cara total prunning ini, hanya tanaman tertentu saja yang sanggunp hidup bila daunnya digunduli. Dengan perlakuan ini tiap tanaman memberikan hasil yang berbeda-beda. Bunut (sejenis beringin) dapat diperkecil daunnya menjadi 20% dari ukuran normalnya Ulmus 15%, Serut 10%, sedangkan Asam Jawa dan Asam Cina tidak bisa diperkecil lagi daunnya.

 

Di era 80-an, pohon beringin pernah menjadi primadona dikalangan pecinta tanaman hias, termasuk saya, sampai cari-cari dilereng gunung untuk mencari pohon beringin yang bagus.Pohon beringin mempunyai nilai tersendiri karena kelebihannya untuk dibentuk manjadi bonsai yang indah. Bentuk daunnya yang kecil juga memudahkan untuk pembentukkan pola tertentu misalnya bulat seperti yang ada pada gambar disamping. Bagi penghobis yang masih kurang memahami untuk proses pembentukkan bonsai pohon beringin, dibawah ini merupakan cara-cara sederhana yang bisa dilakukan.

1. Tanamlah pohon beringin pada media tanam yang strukturnya padat dan rendah unsur haranya, hal ini dimaksudkan agar tanaman pohon beringin tidak berlebih mandapatkan nutrisi makanan karena jika berlebih maka akan sulit untuk dilakukan proses pembentukkan pada bagian batang.

2. Gunakan kawat stainless kurang lebih berdiameter minimal tiga milimeter. Fungsi kawat yaitu untuk membentuk dahan ke pola tertentu dalam jangka waktu yang tidak terbatas hingga dihasilkan pola yang diinginkan pada saat kawat tersebut dilepas. Cara pemasangan kawat yaitu dengan dililitkan melingkar dari pangkal dahan kearah ujung dahan, hati-hati jangan sampai dahan patah. Proses pelingkaran bisa dibantu menggunakan tang agar hasilnya bisa maksimal. Biasanya setelah kawat dilepas maka pada dahan akan menyisakan bekas lilitan yang menjadikan dahan tersebut unik.

3. Pemupukan: Sering tidak dipahami bahwa pemberian pupuk dasar bukan ditunjukan untuk memacu perkembangan, melainkan demi menjaga kesehatan bonsai. Secara normal, kandungan unsur pupuk bonsai yang biasanya diperlukan yakni nitrogen, fosfor dan potassium.
Nitrogen diperlukan bonsai karena mampu memberikan kesejukan bagi akar sebagai penjaga keseimbangan kadar oksigen di dalam media tanam Sedangkan fosfor berguna sebagai zat senyawa yang dibutuhkan bagi kesehatan perkembangan tanaman dan kegunaan bagi potassium bagi bonsai adalah sebagai pelengkap sinergi antara nitrogen dan fosfor. Selain pupuk juga bisa ditambahkan nutrisi atau vitamin untuk menambah kesehatan tanaman bonsai. Pemberian pupuk sebaiknya diberikan secara bijak agar fungsi utama untuk menjaga nutrisi tanaman cukup namun tidak berlebihan karena jika berlebihan akan mendorong percepatan pertumbuhan pohon beringin yang biasanya diharapkan para penghobis tetap kerdil.

4. Lakukan pemangkasan secara berkala pada daun pohon beringin. Pemangkasan ini akan membuat bentuk bonsai menjadi lebih hidup dan cantik.


sumber:
http://www.ilmuflora.com/2010/12/cara-membuat-bonsai-pohon-beringin.html
http://www.payayat.com/2012/11/cara-membuat-bonsai-pohon-beringin.html
http://2brk.wordpress.com/2010/02/02/teknik-dasar-membentuk-bonsai/
http://bonsaikamang.tripod.com/merangkai.htm
http://ficusbenyamina.blogspot.com/2009/12/pembentukan-bonsai.html
http://ficusbenyamina.blogspot.com/2009/11/pengerdilan-bonsai.html
http://bonsaikamang.tripod.com/foto_merangkai.htm

Share:

Cara Mudah Merawat Tanaman Bonsai Dengan Baik dan Benar

Bonsai dapat tumbuh dengan subur pada iklimIndonesia. Anda hanya perlu merawat tanaman bonsai dengan baik, seperti menyiram secara teratur, memberi nutrisi yang tepat, dan perlindungan terbaik.Bonsai ditanam dalam pot kecil dengan jumlah media yang tidak begitu banyak jika dibandingkan dengan tanaman hias lainnya. Karena jumlah media yang sedikit, sementara kelembaban yang dibutuhkan banyak, maka bonsai harus sering disiram. Namun, media yang terlalu becek juga tidak baik bagi bonsai karena dapat mengundang jamur. Bonsai termasuk tanaman yang tidak tahan kering. Sinar matahari dan panas yang berlebih akan membuat bonsai rusak.Bonsai cenderung cocok diletakan di luar ruangan. Pertumbuhannya akan optimal pada kondisi pencahayaan dan suhu luar ruangan. Namun bukan berarti anda tidak boleh meletakannya dalam rumah. Anda boleh meletakan bonsai di dalam rumah jika tanaman tersebut sedang dalam masa dorman atau masa inaktif ( biasanya saat musim hujan ).

bonsai, tanam bonsai

Bonsai itu tanaman yang bisa dibentuk seperti Adenium, oleh karena itu anda harus pintar memangkas dan membelok-membelokan batangnya maupun akarnya. Anda boleh bereksperimen membentuk bonsai-bonsai anda menjadi apa saja yang anda inginkan.Teknik yang populer dilakukan adalah memangkas daun dan cabang pada bagian bawah, dan membiarkan bagian tajuk yang atas rimbun seperti payung. Pemangkasan harus anda lakukan secara rutin, minimal setiap satu bulan sekali. Proses pemangkasan ini jugalah yang menyebabkan bonsai anda tetap kecil. Anda dapat membentuk batang bonsai dengan cara melilitkan kawat tembaga atau aluminium.

Lilitan ini jangan dilepaskan hingga 6-9 bulan. Anda juga dapat merapatkan cabang-cabang batang bonsai menjadi satu lilitan besar yang kokoh sehingga terkesan angker dan sakral. Kunci keberhasilan pembentukan bonsai terletak pada keahlian dan tingkat kesabaran anda.

Penggunaan pupuk bagi bonsai boleh bervariasi. Anda dapat menggunakan pupuk organik, pupuk cair, pupuk kimia buatan, pupuk bubuk, hormon, dan lainnya. Kuncinya ada pada dosis yang tepat dan waktu pemupukan yang teratur.


Sumber : 
http://topbagus.com/merawat-tanaman-bonsai/

Share:

TUMBUHAN yang COCOK UNTUK BONSAI

Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa tanaman tersebut adalah bonsai atau tanaman pendek, kecil, kerdil tapi berumur. Untuk itu kita harus mengetahui ciri-cirinya terlebih dahulu agar kita sebagai pemula yang ingin memeliharanya tidak terkecoh dan tertipu. Untuk itu kita harus mengetahui : ukuran serta gaya (style) bonsai, tanaman apa saja yang termasuk dalam klas bonsai.

Ciri-Ciri Bonsai 
Tanaman kecil atau kerdil bentuknya belum tentu dikatakan bonsai. Banyak tenaman kecil dan kerdil yang kita lihat dan ditanam didalam pot tetapi belum tentu dikatakan bonsai. Membuat dan membentuk tanaman untuk dijadikan bonsai membutuhkan waktu yang cukup lama dan membosankan, bahkan perlu waktu bertahun-tahun agar dapat dicapai bentuk yang sempurna. Kadang-kadang awalnya kita menemukan bakal tanaman yang akan kita jadikan bonsai, berbentuk A misalnya, tetapi setelah mencapai umur tertentu dan bertahun-tahun kita pelihara karena ada proses penuaan (training) kita akan merubah bentuknya menjadi B karena bentuk B dirasa lebih cocok dan lebih manis. Pada masa-masa itulah tanaman tersebut dilatakan ditraining. Training gunanya adalah untuk membentuk bonsai yang sesuai dengan selera seni kita. Training (proses penuaan atau pengerdilan dan proporsioanal secara kesuluruan, baik batang, cabang dan daun).

Untuk dikatakan bahwa tanaman kerdil dan kecil didalam pot adalah bonsai, tanaman tersebut harus memenuhi berbagai kriteria atau syarat tertentu antara lain :
Ukuran : Kecil, kecil sekali (mame bonsai) kurang dari 15 cm s/d 10 cm .Membuat atau membentuk bonsai Mame diperlukan ketelitian dan tidak semua jenis tanaman yang termasuk dalam kelas bonsai bisa disajadikan mame. Sedangkurang dari 1 m. Ukuran inilah yang palling banyak diminati oleh kolektor ataupun hobiis, karena ukuran ini paling ideal mudah merawatnya tidak memerlukan tempat yang luas dan masih banyak lagi keunggulan ukuran ini. Besar atau berukuran cukup besar 1 m keatas. Biasanya ukuran besar ini diperoleh dari alam, mencabut bonggolan tanaman. Bonsai ukuran besar memerlukan tempat serta media yang besar pula. Ukuran ini jarang diminati dan orang tertentu saja yang mengkoleksinya.

Bentuk/Style : Coba anda lihat dan amati tanaman yang ada disekitar anda yang cukup besar rimbun daunnya dari kejauhan. Lalu coba bayangkan kalau tanaman atau tumbuhan yang kita lihat ditanam dalam pot dalam ukuran kecil. Pasti akan terbayang alangkah indahnya dan cantiknya tanaman tersebut ada didalam pot dan diletakkan di ruang tamu kita. Nah itulah yang dinamakan bonsai, tanaman kecil atau tanaman yang dikerdilkan tetapi mempunyai bentuk yang sama apabila ditanam dialam bebas.

Umur : Tua atau lanjut usia, berumur belasan tahun, peluhan tahun bahkan ratusan tahun. Bisa kita dapat dari berburu di alam yang sudah cukup tua umurnya ditambah waktu training untuk mencapai bentuk yang mendekati sempurna, ini memerlukan waktu yang tidak terbatas. Ditanamn dari biji mermelukan waktu yang lama agar menjadi bonsai yang bentuknya sempurna.

Gaya atau style tanaman bonsai bermacam-macam, ada puluhan macam gaya bonsai yang diterapkan oleh hobis, namun dari berbagai macam gaya atau style bonsai ini maka kita kelompokkan saja menjadi lima gaya dasar dalam bahasa jepang yang terdiri dari :

  1. Chokkan - tegak lurus, formal upright
  2. Tachiki - tegak, informal upright
  3. Shakan - miring, slanting
  4. Han kengai - setengah menggantung, semi cascading
  5. Kengai - menggantung seperti air terjun, cascading

Semakin lama gaya bonsai ini semakin berkembang sebanding dengan banyaknya penggemar diseluruh dunia, bahkan gaya dalam dunia bonsai sekarang sudah tidak terhitung lagi. Sebagai contoh ada pada batang bonsai dipadu dengan ukiran ular naga, gaya melingkar, akar-akarnya terlihat, sebagian batangnya mati/dikerok, dahan bagian atas mati, mengelompok seperti hutan dan banyak lagi contoh lain. Tetapi berkembangnya gaya atau style bonsai ini tidak terlepas dari lima gaya dasar diatas.


Coba kita perhatikan pada setiap stan pameran, depot penjualan bonsai. Kalaupun bonsai ditanam didalam pot, maka pot tersebut sebagian besar pot dangkal (kecuali untuk bonsai yang bergaya menggantung). Bosai yang ditanam didalam rongga batu karang, atau pot yang bentuknya menyerupai batu berongga/batu karang yang dibuat lubang, batu buatan tangan, maka media tanamnya tidak terlalu banyak. Bonsai bergaya menggantung biasanya ditanam dalam pot dasarnya agak dalam, hal ini gunanya untuk menyesuaikan tanaman dengan potnya agar serasi. Untuk bonsai yang dahan dan cabangnya melebar kesamping sisi-sisinya ditanam didalam pot dangkal dan menyesuaikan lebarnya dahan dan cabang.

Bentuk-bentuk pot untuk menanam bonsai sesuai dengan gaya bonsai yang bersangkutan ;

  • Pot dangkal berbentuk memanjang (lonjong persegi panjang) ; cocok untuk bonsai bergaya tegak lurus, berkelompok (seperti hutan)
  • Pot dangkal berbentuk bulat/persegi ; cocok untuk bonsai bergaya miring
  • Pot dalam berbentuk bulan persegi ; cocok untuk bonsai bergaya menggantung, setengah menggantung

Di wilayah Indonesia banyak sekali tanamaan yang termasuk dalam klas bonsai dan dapat dijadikan bonsai yang artistik dan tentunya indah. Tanaman-tanaman ini apabila kita pelihara sesuai dengan pemeliharaan bonsai pada umumnya, maka akan didapatkan hasil yang sangat memuaskan, hal ini tentunya memerlukan waktu dan kesabaran bagi pemiliknya.

  1. Pohon Beringin (Ficus) - terutama berdaun kecil
  2. Pohon Bunut (ficus) - cantik kalau daunnya batu bertunas
  3. Pohon Ranting Putri - akarnya tahan air (tidak membusuk karena terlalu banyak air)
  4. Pohon Sisir - berbatang keras dan berduri
  5. Pohon Jeruk Lingkit - (citrus) berjenis kecil (daun dan buah)
  6. Pohon Murbay (Morus alba)
  7. Pohon Sianthau - Dewa Daru, cheryy suriname ( Eugenia michelli)
  8. Pohon Lobi - lobi ( Flacourtia inermis)
  9. Pohon Nam nam (Gynometra cauliflora)
  10. Pohon Jambu Biji (Psidium guajaya L)
  11. Pohon Sawo Kecik (Maniulkara kauki Dub)
  12. Pohon Asem (Tamarindus indica L) - tekstur batangnya yg indah
  13. Pohon Serut - daunnya bisa dikecilkan

Jenis pohon diatas memang sangat cocok untuk kita jadikan bonsai, apalagi jenis diatas banyak terdapat diwilayah Indonesia. Mengingat jenis tanaman di Indonesia banyak sekali jenisnya bahkan ratusan jumlahnya, maka untuk itu bagi penggemar atau hobiss disarankan mencari tanaman yang cocok untuk dijadikan bonsai terserah pohon apa saja. Namun perlu diingat bahwa tidak seluruh tanaman atau pohon bisa dijadikan bonsai. Sebagai langkah pertama apabila ingin mencoba, sebaiknya dengan beberapa macan jenis mengingat untuk menjadikan bonsai diperlukan waktu yang cukup lama bahkan butuh beberapa tahun.

 

SUMBER
http://bonsaiyusufclub.blogspot.com/2009/08/gaya-bonsai.html
http://bonsaiyusufclub.blogspot.com/2009/09/penanaman-bonsai.html
http://bonsaiyusufclub.blogspot.com/2009/08/bonsai-kerdil-tapi-lanjut-usia.html
http://bonsaiyusufclub.blogspot.com/2009/08/syarat-tanaman-bonsai.html

Share:

Seniman Bonsai Terhebat di Dunia

Merawat dan memelihara bonsai bukanlah pekerjaan yang instan / cepat tetapi diperlukan metode , trik dan kesabaran untuk merawat serta membentuk bonsai. Seni Bonsai adalah seni yang membutuhkan waktu yang lama karena obyek kita adalah mahluk hidup yaitu tumbuhan. Karena kerumitan inilah maka sudah sewajarnya jika setiap orang menghargai hasil karya sang seniman. Bentuk bonsai yang terpampang indah dan artistik tidak serta merta cantik tetapi membutuhkan polesan dan seni sehingga bentuk awal tumbuhan dengan bentuk akhirnya akan sangat berbeda. Berikut ini adalah para seniman bonsai yang karya karyanya telah begitu mempesona banyak penggemar bonsai di seluruh dunia.


A. Masahiko Kimura

  

Masahiko Kimura adalah pemegang saham bonsai sekaligus seniman dan praktisi judo terkenal yang brutal . Kimura sangat terkenal di seluruh dunia .Dia pertama kali mulai belajar bonsai dalam rangka untuk menyenangkan hati ibunya. Dia mampu membuat terkenal industri bonsai ini karena cara dia mampu membentuk kayu mati..

 

 

B. Lindsey Bebb

  

Lindsey Bebb adalah salah satu seniman bonsai terkemuka Australia . Dia telah membentuk berbagai jenis bonsai selama hampir 40 tahun dan telah membangun bisnis yang sukses di pekerjaannya yaitu hanya menjalankan toko ritel terakreditasi penuh bonsai di Australia.

 

C. Ben Oki

  

Ben Oki adalah seniman bonsai berbintang. lanskapis dan tukang kebun dengan gelar bisnis dari salah satu bisnis yang paling bergengsi sekolah Jepang ini telah menciptakan kebun untuk bintang film seperti Cybil Shepherd. Semua karyanya menunjukkan tipe2 membonsai zaman klasik, walaupun ia belajat dari master asli bonsai modern, John Naka.

 

 

D. Jhon Naka

   

Mendiang John Naka adalah seniman bonsai yang paling terkenal Amerika di zamannya. Meskipun ia lahir di AS, ia kembali ke Jepang untuk belajar bonsai pada usia yang sangat muda. Dia aktif membuat bonsai Amerika dengan jumlah banyak tahun 1950-an dan 60an

 

 

 

E. Robert Steven (Indonesia)

Robert Steven adalah salah satu seniman bonsai yang terkenal di Indonesia. Dia dikenal pantang menyerah untuk teknik " penjing " pada bonsai .pekerjaan lainnya si Robert tidak memiliki sifat-sifat indah seperti keindahannya dalam mengukir bonsai. Namun, si Robert ini aktrab dipanggil dengan " bonsai' s anak nakal" .Dia telah memenangkan penghargaan mainstream utama dalam bidang membonsai , termasuk penghargaab bonsai Ben Oki International Design Award..

  

F. Quinquan Zhao

   

Quinquan Zhou yang paling terkenal untuk membuat teknik bonsai " penjing " ( lanskap miniatur yang menggabungkan bonsai dengan tanah, dedaunan, dan batu ). Lahir di dekat Sungai Yangtze di Cina Tengah, Zhou telah mengelilingi Eropa, Pasifik, dan Amerika untuk mengajar dan merancang segal sesuatu mengenai bonsai.

 

Sumber
kaskus.us
http://carabudidaya.com/seniman-bonsai-terhebat-di-dunia/

Share:

Seputar Bonsai





Bonsai di "Foire du Valais", Swiss, 2005.

Bonsai  adalah tanaman atau pohon yang dikerdilkan di dalam pot dangkal dengan tujuan membuat miniatur dari bentuk asli pohon besar yang sudah tua di alam bebas. Penanaman dilakukan di pot dangkal yang disebut bon . Istilah bonsai juga dipakai untuk seni tradisional Jepang dalam pemeliharaan tanaman atau pohon dalam pot dangkal, dan apresiasi keindahan bentuk dahan, daun, batang, dan akar pohon, serta pot dangkal yang menjadi wadah, atau keseluruhan bentuk tanaman atau pohon. Seni ini mencakup berbagai teknik pemotongan dan pemangkasan tanaman, pengawatan ( pembentukan cabang dan dahan pohon dengan melilitkan kawat atau membengkokkannya dengan ikatan kawat ), serta membuat akar menyebar di atas batu. Pembuatan bonsai memakan waktu yang lama dan melibatkan berbagai macam pekerjaan, antara lain pemberian pupuk, pemangkasan, pembentukan tanaman, penyiraman, dan penggantian pot dan tanah. Tanaman atau pohon dikerdilkan dengan cara memotong akar dan rantingnya. Pohon dibentuk dengan bantuan kawat pada ranting dan tunasnya. Kawat harus sudah diambil sebelum sempat menggores kulit ranting pohon tersebut. Tanaman adalah makhluk hidup, dan tidak ada bonsai yang dapat dikatakan selesai atau sudah jadi. Perubahan yang terjadi terus menerus pada tanaman sesuai musim atau keadaan alam merupakan salah satu daya tarik bonsai.
Jenis Pohon untuk Bonsai 
Pohon yang paling umum dibonsai adalah tanaman berbatang , umumnya adalah berbagai spesies pinus. Intinya adalah jenis tanaman berkayu yang daunnya tidak telalu besar dan dengan perlakuan tertentu daun bisa menjadi kecil, sehingga antara batang dan daun seimbang. Jenis tanaman dan pohon dipakai untuk mengelompokkan jenis-jenis bonsai:
  1. Bonsai pohon pinus dan ek :  tusam, cemara cina, cemara duri, sugi, dan lain-lain.
  2. Bonsai pohon buah untuk dinikmati keindahan buahnya (Ilex serrata, kesemek, Chaenomeles sinensis, apel mini, dan lain-lain ).
  3. Bonsai tumbuhan berbunga untuk dinikmati keindahan bunganya ( Prunus mume,Chaenomeles speciosa, sakura, azalea satsuki ).
  4. Bonsai pohon untuk dinikmati bentuk daunnya ( maple, Zelkova serrata, Rhus succedanea, bambu ).
  5. Ada banyak sekali tanaman tropis yang telah dicoba dan ternyata cocok untuk dibonsai, di antaranya asam jawa, beringin, cemara udang, waru, dan jambu biji.

Bentuk dasar Bonsai
Bentuk Tegak Lurus 
Batang pohon tegak lurus vertikal ke atas. Pohon dikatakan memiliki batang yang ideal bila pohon memilikidiameter batang yang makin ke atas makin mengecil, dimulai dari bagian batang yang dekat dengan akar. Pohon dikatakan memiliki dahan yang ideal bila dahan ada di sisi depan-belakang atau kiri-kanan saling bersilangan satu sama lainnya. Jarak antardahan makin ke atas makin sempit. Bentuk akar ideal adalah akar yang bila dilihat dari atas, menjalar ke segala penjuru.

Tegak Lurus (Chokkan)
Tegak Berkelok-kelok 
Batang pohon tegak berkelok-kelok ke kiri dan ke kanan. Diameter batang makin ke atas makin mengecil dengan keseimbangan kiri dan kanan yang baik. Dahan yang baik adalah dahan yang ada di bagian puncak lengkungan batang pohon. Dahan yang berada di bagian dalam lengkungan dipotong. Dari pangkal batang hingga bagian puncak pohon dapat ditarik garis lurus, dan orang yang melihat tidak merasa khawatir dengan keseimbangan pohon tersebut

Tegak Berkelok-kelok (Moyogi)
Sarung Angin 
Dibandingkan bonsai bentuk Miring, pohon tumbuh sambil mengalami paksaan yang lebih kejam. Batang dan dahan pohon hanya condong ke satu arah. Batang dan dahan pohon yang condong ke satu sisi jauh lebih panjang daripada tinggi pohon yang diukur dari pangkal batang ke puncak pohon. Posisi batang dan dahan mirip dengan bonsai gaya Setengah Menggantung, namun batang dan dahan terlihat membentuk garis paralel.

Sarung Angin/Tertiup Angin (Fukinagashi)
Miring 
Batang pohon miring ke satu sisi bagaikan terus menerus ditiup angin ke arah tersebut. Bagaikan ada benda yang menghalangi di salah satu sisi, batang pohon tumbuh mencondong ke sisi lain. Ciri khas bentuk ini berupa dahan yang ada hanya di bagian puncak lengkungan batang, dan berselang-seling di sisi kiri-kanan dan depan-belakang.
Menggantung 
Pohon diibaratkan tumbuh di permukaan dinding terjal yang berada di tebing tepi laut atau dinding lembah terjal. Batang pohon tumbuh bagaikan menggantung ke bawah tebing. Puncak pohon tersebut menggantung jauh hingga melebihi dasar pot. Bila puncak pohon tidak melebihi dasar pot maka bonsai disebut Setengah Menggantung (Han Kengai).

Menggantung (Kengai)

Setengah Menggantung (Han Kengai)

Batang Bergelung
Batang pohon terlihat sangat dipilin, atau pohon tumbuh dengan kecenderungan memilin diri. Batang pohon begitu terlihat dipilin bagaikan ular yang sedang bergelung.

Batang Bergelung (Bankan)
Sapu Tegak 
Batang tegak lurus hingga di tengah sebelum dahan dan ranting tumbuh menyebar ke segala arah. Puncak pohon sulit ditentukan dari sejumlah puncak dahan yang ada sehingga bentuk bonsai ini mirip sapu dari bambu. Keindahan bonsai gaya ini dinilai dari percabangan dahan yang rapi, dan titik dimulainya persebaran dahan dan ranting ke segala arah, tinggi pohon, dan keseimbangan unsur-unsur tersebut.

Sapu Tegak
Menonjolkan Akar 
Akibat pohon dipelihara di lingkungan pemeliharaan yang kejam, bagian pangkal akar yang bercabang-cabang di dalam tanah menjadi terekspos ke luar di atas tanah bagaikan akibat diterpa angin dan hujan.

Berbatang Dua
Berbatang Banyak 
Dari satu pangkal akar tumbuh tegak lebih dari satu batang pohon. Bila tumbuh dua batang pohon, maka bonsai disebut Berbatang Dua  . Bila ada tiga batang pohon, maka disebut Berbatang Tiga (Sankan). Bonsai berbatang lima atau lebih disebut Tunggul Tegak (Kabudachi). Batang berjumlah ganjil lebih disukai. Selain bonsai berbatang dua, bonsai dengan batang berjumlah genap tidak disenangi dan tidak dibuat.
Akar Terjalin 
Akar dari sejumlah batang pohon dari satu spesies (tiga batang pohon atau lebih) saling melekat dan berhubungan satu satu sama lainnya. Bentuk ini juga dapat berasal dari batang pohon yang tadinya tegak, namun roboh dan terkubur di dalam tanah. Bagian yang dulunya adalah dahan pohon, berubah peran dan tumbuh sebagai batang pohon. Dari batang pohon tersebut keluar akar, dan akar tersebut terjalin dengan akar pohon asal. Bentuk yang mirip dengan Akar Terjalin disebut Rakit atau Tumbuh dari Batang (Ikadabuki). Bonsai berbentuk Tumbuh dari Batang juga berasal dari pohon yang tadinya tegak, namun roboh dan dahan berubah peran menjadi batang. Perbedaannya dengan Akar Terjalin terletak pada akar yang hanya ada di satu tempat. Seperti halnya bonsai Berbatang Banyak, pohon berbatang genap tidak disukai.
Kelompok 
Lebih dari satu pohon ditanam bersama dalam satu pot dangkal atau ditanam di atas batu. Pohon yang ditanam dapat saja beberapa pohon dari satu spesies, atau campuran dari beberapa spesies berbeda. Nilai kreativitas karya dapat ditinggikan dengan perpaduan benda-benda hiasan yang diletakkan sebagai tambahan.
Pohon Sastrawan 
Bentuk bonsai ini asal usulnya dari meniru bentuk pohon dalam nanga. Dinamakan bonsai bentuk Pohon Sastrawan karena sastrawan zaman Meiji sangat menggemari bonsai bentuk ini. Pada zaman sekarang, batang kurus, jumlah dahan sedikit, dan dahan pendek juga disebut Pohon Sastrawan.

Pohon Sastrawan (Bunjinki)

Pohon Tak Lazim 
Bentuk ini dipakai untuk menyebut bonsai yang tidak dapat digolongkan ke dalam bentuk-bentuk bonsai yang lazim.
Sejarah Bonsai 
Bonsai berasal dari seni miniaturisasi tanaman yang disebut penjing  dari periode Dinasti Tang. Di makam putra dari Maharani Wu Zetian terdapat lukisan dinding yang menggambarkan pelayan wanita yang membawa pohon berbunga dalam pot dangkal. Pot dangkal berukuran kecil ini merupakan miniaturisasi dari pemandangan alam. Kalangan bangsawan di Jepang mulai mengenal penjing sekitar akhir zaman Heian. Aksara kanji untuk penjing  dilafalkan orang Jepang sebagai bonkei. Sama halnya dengan di Cina, bonkei di Jepang juga merupakan miniaturisasi dari pemandangan alam. Seni yang hanya dinikmati kalangan atas, terutama kalangan pejabat istana dan samurai, dan baru disebut bonsai pada zaman Edo. Menanam bonsai adalah pekerjaan sambilan samurai zaman Edo, saat bonsai mencapai puncak kepopuleran. Sejakzaman Meiji, bonsai dianggap sebagai hobi yang bergaya. Namun pemeliharaan bonsai dan penyiraman memakan banyak waktu. Sejalan dengan lingkungan tempat tinggal di Jepang yang makin modern dan tidak memiliki halaman, penggemar bonsai akhirnya terbatas pada kalangan berusia lanjut.


Bonsai di "Foire du Valais", Swiss, 2005.
Ukuran Bonsai
Bonsai dikelompokkan menjadi enam kelompok berdasarkan tinggi tanaman dari pangkal batang hingga bagian puncak tanaman:
  1. raksasa: tinggi pohon lebih dari 101 cm.
  2. sangat besar: tinggi pohon antara 76-100 cm.
  3. besar: tinggi pohon antara 46-75 cm
  4. sedang: tinggi pohon antara 31-45 cm
  5. kecil: tinggi pohon antara 16-30 cm
  6. sangat kecil: tinggi pohon kurang dari 15 cm.


SUMBER :
http://id.wikipedia.org/wiki/Musim
http://tipspetani.blogspot.com/2012/08/seputar-tentang-tanaman-bonsai.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Bonsai
Share:

========******========
* Selamat datang di Blog Restsindo.
** Terima kasih telah berkunjung.
*** Tulis saran dan kritik melalui kolom komentar
========********========

Popular Posts

Info Terbaru

BAGAIMANA CARA MEMBUAT BONSAI

Bonsai merupakan salah satu teknik memperindah tanaman hias sehingga tidak heran jika bonsai banyak disukai orang. Harga bonsai yang relat...

Follow

FOREX To Day
 
 Update tiap 5 menit    < Restsindo >